Sahabatku Fillah yang dirahmati Allah...
Sebuah kata mutiara” Tuntutlah ilmu sampai kenegeri Cina,”
istilah ini sudah mendarah daging dalam fikiran kita. Artinya bahwa proses
pembelajaran itu harus terus berlangsung
dan terus dicari, pada saat sekolah tahap pembelajaran yang dihadapi adalah
tentang pelajaran sekolah, kemudian setelah dewasa proses pembelajaran
berikutnya adalah tentang kehidupan.
Memang proses belajar itu bukanlah proses yang mudah, banyak
sekali hambatan dan rintangan yang menghadang langkah kita, dan proses itu dialami hampir semua insan.
Sahabatku, ada kata-kata mutiara Arab yang disebut
Mahfudzat:
Wahai Saudaraku, kamu tidak akan mendapatkan ilmu kecuali dengan enam perkara yaitu:
1.
Akal sehat (Kecerdasan)
2.
Ketamakan terhadap ilmu
3.
Kesungguhan
4.
Harta benda (Bekal)
5.
Bergaul dengan guru
6.
Waktu yang memadai
Nah, Sahabatku mari kita bahas keenam syarat mahfudzat
tersebut:
Pertama: Dengan memiliki akal sehat maka kita pasti memiliki
potensi besar untuk mendapatkan ilmu, tak ada istilah pintar atau bodoh karena
manusia memiliki potensi yang sama untuk berkembang tinggal bagaimana cara kita
untuk mengembngkan proses tersebut dengan memanfaatkan akal sehat kita.
Kedua: Dalam hidup ini salah satu tamak yang diperkenankan
adalah tamak terhadap ilmu, yaitu keinginan
yang tidak pernah berhenti untuk menambah pengetahuan. Jangan pernah
puas terhadap Ilmu yang sudah dimiliki, karena kepuasan terhadap ilmu dan
pengetahuan yang dimiliki merupakan kesombongan yang membuat kita sulit untuk
menerima tambahan ilmu. Filfafat padi sungguhlah relevan, semakin berisi
semakin merunduk, semakin berilmu semakin tawadhu.
Ketiga: Kesungguhan untuk belajar mencari ilmu itu wajib.
Kesungguhan ini ditunjukkan dengan komitmen yang sungguh-sungguh dan diwujudkan
dalam bentuk perbuatan. Tentu tidak mudah untuk bersungguh-sungguh jika tidak
mempunyai motivasi yang kuat, namun jika didalam diri sudah ada keinginan yang
kuat untuk maju maka seberapapun beban
dan masalah akan terselesaikan.
Keempat: Belajar adalah investasi, tidak dapat dipungkiri
untuk menanamkan sebuah investasi pastilah ada biaya yang dikeluarkan, pada
saat sekolah, mondok dipesantren, kuliah, mengikuti seminar dan pelatihan
adalah merupakan investasi masa depan.
Kelima : Jika ingin pintar maka bergaulah dengan orang
pintar, langkah terbaik adalah mendekati guru agar dapat ketularan pintarnya,
hal inilah yang saya suka karena secara formal dapat memberikan keuntungan
secara sistematis untuk menambah ilmu.
Keenam : Buat para
sahabat nih, adalah bahwa setiap ilmu dan keterampilan yang ingin dipelajari
pastilah membutuhkan proses dan waktu. Belajar
tidak dapat dilakukan secara instan, perlu ada perencanaan waktu agar
proses belajar yang kita lakukan dapat berlangsung dengan baik.
Akhir kata sahabatku....
Kusapa dirimu dengan sebaris doa .....
Semoga Allah mengabulkan doa-doa kita, mewujudkan harapan
dan cita- cita kita, meluaskan ilmu dan rizqi kita, memberkahi umur kita,
menyempurnakan pahala kita, menggugurkan semua dosa-dosa kita, memuliakan dan meninggikan
derajad kita didunia dan akhirat, semoga Allah ta’alaa menempatkan kita dalam naungan cintaNya
bersama orang-orang yang diridhaiNya. ..Aamiin....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar