Pada abad ini, sebagian besar penemuan dalam bidang sains diklaim oleh
ilmuwan-ilmuwan Barat (Eropa atau Amerika). Seringkali kita menemukan
nama-nama ilmuwan seperti Galileo, Da Vinci, Copernicus, dan Newton di
buku-buku teks standar dan atau ensiklopedia. Disadari atau tidak hal
ini mengacu kepada kesimpulan bahwa kontribusi negara-negara lain
terhadap sains masih kurang. Sangat sedikit buku yang merangkum
perkembangan yang telah berhasil dicapai oleh bangsa India kuno, Cina,
atau ilmuwan Muslim. Padahal, sebagian besar dasar sains ditemukan oleh
bangsa non-Eropa atau Amerika. Contohnya, ilmu pengobatan Barat modern
berasal dari ilmu pengobatan Islam.
Di bawah ini contoh beberapa
penemuan yang ada di sekitar kita yang diklaim oleh ilmuwan-ilmuwan
Barat. Realita merupakan penemuan-penemuan yang diklaim, sedangkan fakta
merupakan penemuan asli dari penemuan yang diklaim. Let’s check it
out!!
1. Realita : Cermin kaca pertama kali diproduksi di Venesia pada tahun 1291.
Fakta
: Cermin kaca digunakan oleh Islam Spanyol pada awal abad ke-11.
Orang-orang Venesia mempelajari teknik pembuatannya dari seniman Syria
pada abad ke-9 dan 10.
2. Realita : Pada abad ke-17, pendulum dikembangkan oleh Galileo selama masa remaja.
Fakta
: Pendulum diketemukan Ibn Yunus al-Masri pada abad ke-10, orang yang
pertama kali mempelajari dan mendokumentasikan gerakan osilasi.
Kegunaannya pada am diperkenalkan oleh ahli fisika Muslim pada abad
ke-15.
3. Realita : Studi Isaac Newton di abad ke-17 tentang lensa, cahaya, dan prisma menjadi dasar dari sains optik modern.
Fakta
: Pada abad ke-11, al-Haytham mengemukakan hal yang diungkapkan Newton
dan dijuluki oleh para ilmuwan sebagai “Bapak penemu optik”.
Karya-karyanya digunakan dan dikuotasi oleh banyak pelajar Eropa pada
bad ke-16 dan 17, melebihi kombinasi Newton dan Galileo.
4. Realita : Konsep dari karantina dikembangkan pertama kali di Venesia pada tahun 1403.
Fakta : Konsep dari karantina
5. Realita : Isaac Newton, pada abad ke-17, menemukan bahwa sinar putih terdiri dari campuran pancaran sinar berwarna-warni.
Fakta : Hal ini telah dikemukakan oleh al-Haytham pada abad ke-11 dan Kamal ad-Din pada abad ke-14.
6. Realita : Pada tahun 1614, ohn Napier menemukan logaritma dan tabel logaritmik.
Fakta
: Matematikawan Muslim menemukan logaritma dan memproduksi tabel
logaritmik beberapa abad sebelumnya, sekitar awal abad ke-13.
7.
Realita : Selama abad ke-17, Rene Descartes menghasilkan penemuan bahwa
aljabar dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah
geometrikal.
Fakta : Matematikawan Islam menyelesaikan hal ini
dengan sempurna pada awal abad ke-9. Orang yang pertama kali menemukanna
adalah Thabit bin Qurrah.
8. Realita : Kompas ditemukan di
Cina sekitar tahun 1000-1100 Masehi. Referensi awal penggunaan kompas
untuk navigasi dilakukan oleh Alexander Neckam (1157-1217).
Fakta
: Ahli geografi dan navigasi Islam adalah orang-orang yang menggunakan
jarum magnet dalam navigasi untuk pertama kali. Mereka menemukan kompas
dan menyebarkan ilmunya ke Barat. Neckam kemungkinan mempelajarinya dari
pedagang Muslim.
9. Realita : Robert Boyle, pada abad ke-17, menemukan sains dari kimia.
Fakta
: Beberapa ahli kimia Muslim, termasuk ar-Razi, al-Jabr, al-Biruni, dan
al-Khindi, melakukan ekperimen-eksperimen sains 700 tahun sebelum
Boyle. Durant menyatakan bahwa ilmuwan Muslim mengenalkan metode
eksperimen dari sains ini. Humboldt menghargai ilmuwan Muslim sebagai
penemu kimia.
10. Realita : Nicolas Desmarest mengemukakan formasi lembah secara geologis pada tahun 1756.
Fakta : Ibn Sina dn al-Biruni telah mengemukakan hal tersebut selama abad ke-11.
11. Realita : Paul Ehrlich (abad ke-19) adalah penemu dari obat kemoterapi, yaitu obat spesifik untuk membunuh mikroba.
Fakta
: Ahli fisika Muslim telah menggunakan berbagai macam substansi
spesifik untuk menghancurkan mikroba. ar-Razi (abad ke-10) menggunakan
senyawa Merkuri sebagai antiseptik topikal. Diperkenalkan pertama kali
pada abad ke-7 oleh Rasulullah SAW. yang secara biak memperingati untuk
tidak memasuki atau meninggalkan daerah yang sedang terjangkit wabah.
12.
Realita : William Harvey, selama abad ke-17, menemukan hal bahwa darah
bersirkulasi. Dia pertama kali mendeskripsikan fungsi jantung, arteri,
dan vena secara benar.
Fakta : Pada abad ke-10, ar-Razi
menuliskan haisl penelitian tentang sistem vena, termasuk deskripsi
fungsi vena dan katupnya. Ibn an-Nafs dan Ibn al-Quff (abad ke-13)
menyediakan dokumentasi lengkap tentang sirkulasi darah dan
mendeskripsikan fisiologi jantung dan fungsinya 300 tahun sebelum
Harvey. William Harvey merupakan lulusan Universitas Padua di Italia
yang pada masa itu kurikulumnya mengacu kepada textbooks yang ditulis
oleh Ibn Sina dan ar-Razi.
(Sumber: http://www.missionislam.com/science/record.htm)
Selain
beberapa fakta yang telah disebutkan, masih banyak lagi fakta-fakta
tentang penemuan ilmuwan Muslim yang diklaim oleh ilmuwan Barat.
Mengingat hal tersebut, tentunya kita sebagai Muslim generasi masa kini
pun masih dapat berkontribusi. Fakta masa lalu mengatakan bahwa orang
Muslim tidak ketinggalan dengan orang Barat, bahkan menjadi acuan.
Namun, jangan terlena dengan kejayaan di masa lalu. Yang menjadi topik
saat ini adalah “Apa yang bisa diberikan oleh Muslim generasi masa
kini?”
Sebenarnya sangat besar potensi yang dimiliki oleh
semua orang, masalahnya adalah bagaimana membangunkan potensi tersebut.
Hal pertama yang bisa dilakukan adalah menanamkan keyakinan dan
kepercayaan diri bahwa kita mampu. Kalau kepercayaan diri saja tidak
ada, bagaimana dengan motivasinya? Setelah itu jangan lupa untuk terus
memperbaiki diri. Mulailah mengatur diri, waktu, dan etos kerja kita.
Mulai dari hal-hal kecil namun sering, hingga nantinya menjadi hal-hal
besar.
Kreatifitas, keseimbangan antara otak kanan-kiri,
keseimbangan jasmani dan rohani pun turut berperan penting. Selain otak
kiri untuk berpikir matematis, otak kanan menjadi penting karena
merupakan tempat ide-ide kreatif berkumpul. Yang diperlukan adalah
kemauan untuk menarik potensi itu. Keseimbangan jasmani penting, karena
jika kita sakit akan menghalangi aktivitas kita untuk berkontribusi.
Keseimbangan rohani pun menjadi kunci utama yang dimiliki seorang
Muslim, karena segala sesuatu akan kembali kepada Allah. Tanpa iman,
ilmu yang kita gunakan dapat saja menjadi bersifat destruktif. So,
bagaimana dengan teman-teman? Sudah siap menjadi “The Next Muslim
Scientist”?
Dirangkum dari berbagai sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar