✿Bismillahir rohmaanir rohiim.. ✿
✿Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuuh.. ✿
★══════════★★══════════★
****Kisah Pohon Kurma Menangis****
★══════════★★══════════★
Saudarku fillah, pernahkah saudara mendengar kisah pohon kurma yang
menangis ini terjadi di zaman Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wasallam,
mengapa sampai pohon ini menangis? Kisahnya begini......
“Jabir
bin Abdillah -radhiyallahu ‘anhu-berkata: “Adalah dahulu Rasulullah
-Shollallahu ‘alaihi wasallam berdiri (berkhutbah) di atas sebatang
kurma, maka tatkala diletakkan mimbar baginya, kami mendengar sebuah
suara seperti suara unta dari pohon kurma tersebut hingga Rasulullah
-Shollallahu ‘alaihi wasallam turun kemudian beliau meletakkan tangannya
di atas batang pohon kurma tersebut” .[HR.Al-Bukhariy dalam Shohih-nya
(876)]
Ibnu Umar-radhiyallahu ‘anhu- berkata,
“Dulu
Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkhuthbah pada batang kurma.
Tatkala beliau telah membuat mimbar, maka beliau berpindah ke mimbar
itu.
Batang korma itu pun merintih. Maka Nabi -Shollallahu
‘alaihi wasallam mendatanginya sambil mengeluskan tangannya pada batang
korma itu (untuk menenangkannya)”. [HR. Al-Bukhoriy dalam Shohih-nya
(3390), dan At-Tirmidziy dalam Sunan-nya (505).
Rasulullah
sallallahu wa alaihi`wa sallam berkata pada pohon kurma itu: “Jika
engkau mau, aku akan jadikan engkau dinding masjid ini, akarmu tumbuh
lagi, tubuhmu hidup lagi dan engkau berbuah lagi. Atau jika engkau mau,
engkau aku tanam di surga, supaya para wali Allah dapat memakan buah
buahmu.”
Batang kurma itu menjawab: “Saya memilih untuk ditanam
di surga sehingga wali wali Allah dapat memakan buahku dan saya berada
di tempat di dalamnya saya kekal.”
Goncangan tanah dan suara
rintihan pun berhenti. Rasulullah sallallahu wa alaihi`wa sallam
kemudian kembali pada mimbar dan menyampaikan kejadian tersebut kepada
para sahabatnya.
Rasulullah sallallahu wa alaihi`wa sallam berkata: “Ia (pohon korma) memilih negeri yang kekal dibandingkan negeri yang fana!”
Subhanallah, betapa cintanya pohon korma kepada Nabiullah, hingga ia
tak ingin jauh dari Rasulullah, lalu bagaimana dengan diri kita?
Saya sendiri belum dapat membuktikan kecintaan dan kerinduan kepada
Al-Mushthafa Muhammad sallallahu wa alaihi`wa sallam baru sebatas
ucapan dan catatan-catatan. Maafkan aku ya Rasulullah sallallahu wa
alaihi`wa sallam ….
Ya Rasulullah…. Ya Imamurrohmah
Ya wajihan indallah… isyfa’lana indallah..
✿ ♥♥°•☆ ♥♥ ✿CINTA BUAT MUSLIMAH✿ ♥♥°•☆ ♥♥ ✿
Tidak ada komentar:
Posting Komentar