*❤ Assalamu'allaikum warahmatullahi wabarakatuh
(¯`v´¯) Bismillahirrahmanirrahim...
Alhamdulillaah.. was-shalaatu wassalaamu ‘alaa Rasuulillaah…
•..¸¸.•❤•.¸.¸¸.•❤•.¸.¸¸.•❤•.¸.¸¸.•❤•.¸.¸¸.•❤
•❤•DUHAI JIWA YANG TENANG•❤•
(¯`v´¯) Bismillahirrahmanirrahim...
Alhamdulillaah.. was-shalaatu wassalaamu ‘alaa Rasuulillaah…
•..¸¸.•❤•.¸.¸¸.•❤•.¸.¸¸.•❤•.¸.¸¸.•❤•.¸.¸¸.•❤
•❤•DUHAI JIWA YANG TENANG•❤•
Dalam perjalanan hidup....
Saat jiwa kelelahan...jatuh....rapuh......
Ada kalanya hati meronta untuk keluar dari jurang kenistaan tersebut. Namun, rasanya sulit sekali untuk bangkit dari kebiasaan-kebiasaan yang merusak masih saja melekat pada diri. Bayang kelam dosa masa lalu sewaktu-waktu datang menghantui. Seolah-olah tidak ada kesempatan lagi bagi diri untuk kembali ke jalan_NYA.
Ketika mulut ini masih sering menggunjingkan sesama.
Ketika mata ini susah untuk dipalingkan dari hal-hal yang haram.
Ketika telinga ini terbiasa mendengarkan sesuatu yang dilarang.
Ketika kaki ini masih terdorong untuk melangkah ke tempat-tempat maksiat.
Ketika hati ini terlalu kotor dengan prasangka dan niat-niat buruk.
ketika aurat ini diumbar tak terjaga.
Astagfirullah......
Duhai Jiwa
Aku bertanya padamu
Mengapa begitu sulit engkau tersentuh?
Telah mengeraskan engkau?
Telah membatukah engkau?
Kapan?
Kapan kau terakhir kali menangis?
Kapan terakhir kali kau bersimpuh
Merengek-rengek di hadapan Rabb_MU
Kapan terakhir kali kau bangun di malam yang dingin
Malam yang membuat setiap bulu kuduk merinding
Kapan kau terakhir kali mambasuhkan air di wajahmu kala malam itu?
Kapan pula terakhir kali kau tertunduk khusyu’ dalam sujudmu
Meronta dengan doa-doa yang membuat jiwa semakin merasa berdosa?
“Katakanlah : ‘Hai hamba-hamba_KU yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kalian berputus asa dari rahmat ALLAH. Sesungguhnya ALLAH mengampuni
dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya DIA-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
[Az-Zumar : 53]
Inilah sejatinya kehidupan ...
Maka mengingat kematian adalah sebuah tarikan nafas secara perlahan,
menenangkan batin bahwa pada suatu waktu kita akan beristirahat.
beristirahatlah wahai jiwa ...
beristirahatlah wahai nafsu ...
beristirahatlah wahai ruh ...
beristirahatlah dari semua yang kehancurannya tinggal menunggu
hitungan jari Ar Rahman ...
Jika perbuatan dosa membuat seorang hamba merasa hina, hancur hatinya, menangis, mengiba, beristighfar, dan menyesal, maka itu lebih baik daripada amal ketaatan yang membuat ia menjadi sombong, ujub, congkak, tinggi hati, meremehkan sesama, dan memandang rendah orang lain.
Duhai Jiwa.....
Inilah firman Allah sebagai bentuk kasih sayangNya kepadamu...
"Wahai anak Adam, selagi engkau meminta dan berharap kepada_KU,
maka AKU akan mengampuni dosamu dan AKU tidak pedulikan lagi.
Wahai anak Adam, walaupun dosamu sampai setinggi langit,
bila engkau mohon ampun kepada_KU, niscaya AKU memberi ampun kepadamu.
Wahai anak Adam, jika engkau menemui AKU dengan membawa dosa sebanyak
isi bumi, tetapi engkau tiada menyekutukan sesuatu dengan AKU, niscaya AKU
datang kepadamu dengan (memberi) ampunan sepenuh bumi pula."
[HR. Tirmidzi, Hadits hasan shahih]
Sungguh beruntunglah wahai engkau jiwa yang memiliki ketenangan, Engkau akan memperoleh tiga kenikmatan besar tatkala pulang memenuhi panggilan_NYA.
Pertama, disambut dengan keridhoan ALLAH.
Kedua, dimasukkan ke dalam golongan-golongan hebat, dan ...
Ketiga, adalah masuk surga.
Apalagi yang engkau impikan dalam hidup ini duhai jiwa.....kalau bukan ketiga hal ini.
Semoga kita termasuk jiwa yang dipanggil dengan sebutan jiwa yang tenang.
Jiwa yang dikasihi ALLAH. Jiwa yang dimasukkan ke dalam surga_NYA ALLAH ...
"Robbanaa dzalamnaa anfusanaa wa in lam taghfirlanaa wa tarhamnaa la nakunanna minal khosiriin …"
Aamiin.
Saat jiwa kelelahan...jatuh....rapuh......
Ada kalanya hati meronta untuk keluar dari jurang kenistaan tersebut. Namun, rasanya sulit sekali untuk bangkit dari kebiasaan-kebiasaan yang merusak masih saja melekat pada diri. Bayang kelam dosa masa lalu sewaktu-waktu datang menghantui. Seolah-olah tidak ada kesempatan lagi bagi diri untuk kembali ke jalan_NYA.
Ketika mulut ini masih sering menggunjingkan sesama.
Ketika mata ini susah untuk dipalingkan dari hal-hal yang haram.
Ketika telinga ini terbiasa mendengarkan sesuatu yang dilarang.
Ketika kaki ini masih terdorong untuk melangkah ke tempat-tempat maksiat.
Ketika hati ini terlalu kotor dengan prasangka dan niat-niat buruk.
ketika aurat ini diumbar tak terjaga.
Astagfirullah......
Duhai Jiwa
Aku bertanya padamu
Mengapa begitu sulit engkau tersentuh?
Telah mengeraskan engkau?
Telah membatukah engkau?
Kapan?
Kapan kau terakhir kali menangis?
Kapan terakhir kali kau bersimpuh
Merengek-rengek di hadapan Rabb_MU
Kapan terakhir kali kau bangun di malam yang dingin
Malam yang membuat setiap bulu kuduk merinding
Kapan kau terakhir kali mambasuhkan air di wajahmu kala malam itu?
Kapan pula terakhir kali kau tertunduk khusyu’ dalam sujudmu
Meronta dengan doa-doa yang membuat jiwa semakin merasa berdosa?
“Katakanlah : ‘Hai hamba-hamba_KU yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kalian berputus asa dari rahmat ALLAH. Sesungguhnya ALLAH mengampuni
dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya DIA-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
[Az-Zumar : 53]
Inilah sejatinya kehidupan ...
Maka mengingat kematian adalah sebuah tarikan nafas secara perlahan,
menenangkan batin bahwa pada suatu waktu kita akan beristirahat.
beristirahatlah wahai jiwa ...
beristirahatlah wahai nafsu ...
beristirahatlah wahai ruh ...
beristirahatlah dari semua yang kehancurannya tinggal menunggu
hitungan jari Ar Rahman ...
Jika perbuatan dosa membuat seorang hamba merasa hina, hancur hatinya, menangis, mengiba, beristighfar, dan menyesal, maka itu lebih baik daripada amal ketaatan yang membuat ia menjadi sombong, ujub, congkak, tinggi hati, meremehkan sesama, dan memandang rendah orang lain.
Duhai Jiwa.....
Inilah firman Allah sebagai bentuk kasih sayangNya kepadamu...
"Wahai anak Adam, selagi engkau meminta dan berharap kepada_KU,
maka AKU akan mengampuni dosamu dan AKU tidak pedulikan lagi.
Wahai anak Adam, walaupun dosamu sampai setinggi langit,
bila engkau mohon ampun kepada_KU, niscaya AKU memberi ampun kepadamu.
Wahai anak Adam, jika engkau menemui AKU dengan membawa dosa sebanyak
isi bumi, tetapi engkau tiada menyekutukan sesuatu dengan AKU, niscaya AKU
datang kepadamu dengan (memberi) ampunan sepenuh bumi pula."
[HR. Tirmidzi, Hadits hasan shahih]
Sungguh beruntunglah wahai engkau jiwa yang memiliki ketenangan, Engkau akan memperoleh tiga kenikmatan besar tatkala pulang memenuhi panggilan_NYA.
Pertama, disambut dengan keridhoan ALLAH.
Kedua, dimasukkan ke dalam golongan-golongan hebat, dan ...
Ketiga, adalah masuk surga.
Apalagi yang engkau impikan dalam hidup ini duhai jiwa.....kalau bukan ketiga hal ini.
Semoga kita termasuk jiwa yang dipanggil dengan sebutan jiwa yang tenang.
Jiwa yang dikasihi ALLAH. Jiwa yang dimasukkan ke dalam surga_NYA ALLAH ...
"Robbanaa dzalamnaa anfusanaa wa in lam taghfirlanaa wa tarhamnaa la nakunanna minal khosiriin …"
Aamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar