Aku pernah
membaca kisah seorang wanita tua yang memiliki keteguhan pada
ketauhidannya ketika itu Hajjaj ibn Yusuf memenjarakan anak laki-lakinya dan
kemudian bersumpah akan membunuh anak tersebut bila ia tidak mau meninggalkan
keislamannya. Bahkan dengan penuh keyakinan, keberanian dan keteguhan hati ia
berani menentang Hajjaj seraya berkata,” Walaupun engkau tidak membunuhnya
suatu saat juga anakku pasti mati.”
Ada juga kisah seorang wanita tua dari persia yang
sangat tawakal kepada Allah tatkala ia pergi kesuatu Tempat untuk menghindari
kekejaman raja yg berkuasa saat itu, lalu ia harus meninggalkan rumah dan
peliharaan ayamnya, ia berdoa kepada
Allah,”Yaa..Rabb, jagalah kandang ayamku,karena sesungguhnya Engkau sebaik-baik
penjaga.”
Hingga suatu hari ia kembali lagi kerumahnya, dan
setibanya dirumah betapa kagetnya ia
ketika melihat seluruh rumah dan kandang ayamnya sudah hancur dan berubah
menjadi bangunan kerajaan yang diperluas oleh raja yang zalim tersebut. Lalu ia
berdo’a kepada Allah,” Yaa..Rabb, dimanakah engkau ketika raja yang zalim
tersebut menghancurkan kandang dan ayamku?.”
Tak berapa lama kemudian, setelah wanita tersebut
berdoa, tersiar kabar bahwa raja yang zalim tersebut akhirnya meninggal karena
dibunuh oleh anaknya sendiri. Sungguh Allah tidak tidur dan selalu memperhatikan
hamba2nya.
Kisah lain tentang keteguhan hati seorang
perempuan yaitu Asma binti Abubakar yang tetap tegar dan tabah manakala meliat
putranya, Abdullah ibn Zubair mati terbunuh dengan salib. Saat itu ia
melontarkan perkataannya yang cukup masyhur hingga sekarang, yaitu”Agaknya,
memang sudah saatnya sipenunggang kuda ini harus berjalan kaki.”
Dan Seorang
perempuan bernama Khanza yang merelakan keempat putranya untuk ikut bertempur
dijalan Allah, dan ketika mereka semua terbunuh, dengan bangga hati ia
berkata,” Segala puji bagi Allah yang telah memuliakanku dengan kematian
anak-anakku dalam keadaan syahid dijalan-Nya.”
Masih banyak lagi
kisah tentang keteguhan hati seorang wanita, yakinlah bahwa sebuah pertolongan
pasti datang, tatkala harapan nyaris terputus. Yakni pertolongan dari Sang
Mahalembut, lagi Maha Mengabulkan permintaan.
اَللَّهُمَّ مُصَرِّفَ القُلُوْبِ صَرِّفْ قُلُوْبَنَا
عَلَى طَاعَتِكَ
"Ya Allah, yang mengarahkan hati, arahkanlah hati kami pada
ketaatan kepada-Mu
يَا مُقَلِّبَ القُلُوْبِ ، ثَبِّتْ قَلْبِيْ عَلَى
دِيْنكَ
"Ya Rabb yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku pada
agama-Mu."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar