Hidup memang tak selalu menawarkan keindahan dalam
mengarunginya yang membuat kita selalu tersenyum bahagia.Ketika Allah memberi
ujian berupa kenikmatan sungguh, kebahagiaan itu terkadang membuat kita lalai
untuk mengingatNya.
“ Dan apabila Kami berikan kesenangan kepada manusia,
niscaya berpalinglah dia dan membelakang dengan sikap yang sombong, dan apabila
dia ditimpa kesusahan, niscaya dia berputus asa.” (QS Al-isra : 83)
Ada kalanya Allah memberi
ujian pada diri dalam tetesan air mata
karena sebuah penghianatan, sebuah fitnah, sebuah kehilangan, sebuah kebencian .
Hal itu membuat diri mau tak mau harus melaluinya
meskipun dengan jiwa yang rapuh.
Disinilah ujian bagi diri untuk dapat menyikapi dengan bijak ketika peran itu harus kita lakoni.
Allah tak pernah janjikan langit selalu
biru..
Jalan hidup tanpa batu..
Matahari tanpa hujan..
Kebahagiaan tanpa kesedihan..
Sukses tanpa rintangan..
tapi Allah kan selalu memberi pelangi di setiap badai,
senyum di setiap tetesan airmata
kekuatan dalam kelemahan..
cahaya untuk terangi kegelapan..
berkah untuk segala ujian..
pertolongan untuk segala kesulitan.. dan jawaban di setiap doa hambaNya
Jalan hidup tanpa batu..
Matahari tanpa hujan..
Kebahagiaan tanpa kesedihan..
Sukses tanpa rintangan..
tapi Allah kan selalu memberi pelangi di setiap badai,
senyum di setiap tetesan airmata
kekuatan dalam kelemahan..
cahaya untuk terangi kegelapan..
berkah untuk segala ujian..
pertolongan untuk segala kesulitan.. dan jawaban di setiap doa hambaNya
Betapa banyak cobaan dan ujian
ternyata sebuah karunia dan betapa banyak bencana yang kemudian menjelma
menjadi sebuah nikmat. Hanya jiwa terkadang tak menyadari ketika kebaikan
dibungkus oleh hal-hal yang tak disukai.
dibungkus oleh hal-hal yang tak disukai.
Merenungi firman Allah :
“Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis di dalam kitab (Lauh Mahfudz) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya, yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.”
(QS. Al-Hadid: 22)
“Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis di dalam kitab (Lauh Mahfudz) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya, yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.”
(QS. Al-Hadid: 22)
Boleh jadi kesulitan hidup ini merupakan jalan bagi kita untuk lebih dekat kepada Allah subhanahu wata'ala’, sebab kepada siapa lagi kita memohon
pertolongan ketika akal fikiran dan usaha keras sudah tak mampu lagi melepaskan
diri dari semua kesulitan.
“Sesungguhnya, Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran.”
(QS. Al-Qamar: 49)
“Sesungguhnya, Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran.”
(QS. Al-Qamar: 49)
Sahabatku, Janganlah pernah berputus asa dari rahmat dan kasih sayang Allah swt, ingatlah keputus asaan merupakan pintu masuk jebakan syetan yg terkutuk.
Dalam sebuah hadits disebutkan:
"Sungguh unik perkara orang mukmin itu!
Semua perkaranya adalah baik. Jika mendapat kebaikan ia bersyukur, maka itu menjadi sebuah kebaikan baginya. Dan jika ditimpa musibah ia bersabar, maka itu juga menjadi sebuah kebaikan baginya. Dan ini hanya akan terjadi pada orang
mukmin.".