Ketika siksa mendera tubuhmu, engkau
tetap tegar dan perasan cintamu kepadaNya semakin besar....
Engkaulah Wanita penghuni surga....
Engaulah Bidadari bernama Masyitah seorang
tukang sisir penguasa dzalim bernama fir’aun
Suatu hari ketika
engkau melakukan tugasmu untuk menyisir rambut putri-putri fir’aun, tanpa
sengaja engkau menjatuhkan sisir dihadapan putri-putri fir’aun,lalu meluncurlah
kalimat” Subhanallah” dari bibirmu, telinga putri fir’aun bagai tersambar petir
mendengar ucapanmu, seketika itu pula putri fir’aun beranjak dari tempat
duduknya dan mengadukan hal tersebut kepada fir’aun. Engkau termenung
memikirkan siksa yang akan kau terima, dengan penuh kepasrahan dan menguatkan
hatimu engkau berdoa kepada Allah demi cintamu yang tulus kepada Rabbmu engkau
rela menerima siksa yang teramat pedih.....
Fir’aun datang
bersama Algojonya, “ Apa yang kau sebut tadi masyitah!” hardik fir’aun, sejenak
engkau terbungkam kemudian algojo menghempaskan pecutnya ketubuhmu yang tak
berdaya dihadapan orang-orang dzalim itu. “ Jawab! Apa yang kau sebut tadi! “
bentak fir’aun lagi. Lalu dengan tegas
engkau menyebut “ Subhanallah”.
Allahuakbar...Allahuakbar!!!
Engkau dianugerahi keberanian dan kekuatan oleh Rabbmu, engkau tak lagi
tertunduk meski cemeti berkali-kali melukai tubuhmu.
“ Berani benar
engkau menentangku! Akulah tuhanmu, aku tuhannya orang mesir! Dan akulah yang
menentukan hidup dan matimu! Kata fir’aun dengan geramnya....
Dengan sisa-sisa
kekuatanmu dan rasa sakit yang teramat pedih engkau berujar “Maha suci Allah,
tiada sesembahan lain kecuali Allah, Allahlah yang meciptakan langit, bumi, dan
segala isinya. Allah yang menentukan rezeki bagi hamba-hambaNya, tiada
sesuatupun yang sempurna,kecuali Allah”.
Tambah geramlah hati
Fir’aun dan para algojonya, maka semakin kuat pula mereka menyiksa tubuhmu,
sebuah kuali besar dengan minyak yang teramat panas terjerang diatas api yang
menjilat-jilat.
“ Hai Budak! Apakah
kau kenal orang-orang ini?!” hardik fir’aun
Kedua orang itu
adalah anak-anakmu dalam genggaman para algojo fir’aun, Engkau hanya mampu
memandangi anakmu satu persatu dengan tetesan air mata, anakku yang masih
kecilpun mengalami siksaan sepertiku.
Algojo fir’aun
bertanya lagi,” masihkah kau mengingkari tuhan fir’aun, hai budak?!”
Dengan tegas engkau
berkata “ Tuhanku adalah Allah yang Maha Esa, Allahu Ahad, Ahad!”
Tanpa basa basi lagi
para algojo yang dzalim itu seketika melempar anakmu kedalam kuali yang berisi
minyak mendidih, kedua anakmu menjerit dan menjerit hingga suara mereka lenyap dalam kobaran api.
Duhai wanita
penghuni surga jeritan anakmu adalah jeritan hatimu, hanya air mata yang
bercucuran membasahi pipimu menyaksikan kematian anakmu demi cintamu kepada
Rabbmu. Dengan kekuatan cinta yang engkau miliki, kau hapus air matamu. Keimananmu
telah membangkitkan jiwamu.
Kembali para algojo
fir’aun menghardikmu,” hai budak, sebut fir’aun tuhanmu!”
“Rabbiyallah! Hanya
Allah tuhanku. Allah yang menentukan hidup dan matiku.
“Masih tegakah kau
melihat anak bayimu kulempar kedalam kuali mendidih itu, budak?!”
“ Api tidak
mematikan, kecuali jika ajal memanggil, Allahlah yang menghidupkan dan Allah
pulalah yang mematikan, kemudian Allah pula yang menghidupkan kembali”
Tiba-tiba, kau
saksikan kembali anak bayimu dilemparkan kedalam kuali yang berisi minyak
mendidih, sejenak engkau memejamkan matamu, namun kemudian dengan lantangnya
engkau berseru ”wahai anak-anakku...kalian adalah syuhada pengisi surga!
Tunggulah ibumu. aku akan menyusul kalian!”
Lalu engkau berseru
kepada para algojo fir’aun” Wahai budak kekuasaan, kalian adalah setan-setan
berwajah manusia, sampaikan pesan terakhirku kepada rajamu, manusia yang kalian
anggap tuhan, bahwa sudah kehendak Allah, tidak lama lagi negeri ini akan
musnah! Fir’aun dan pengikutnya akan ditelan laut merah! Camkanlah! Bahwa tiada
kekuasaan, melainkan kekuasaan Allah! Kini aku siap menghadapi kematian!
Lemparkan diriku kedalam kuali berapi itu!”
Kemudian para algojo
dzalim itu melemparkan tubuhmu kedalam kuali yang mendidih itu, sungguh wajahmu
menyunggingkan senyuman, dan Allah telah memperlihatkan kepadamu gerbang surga
yang terbuka untukmu dan anak-anakmu, Subanallah......betapa besar energi cinta
sehingga mampu menepis perihnya siksa...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar