Sungguh indah sebuah pengorbanan,
walaupun harus terluka…
walaupun harus terjatuh...
akan indah jika pengorbanan karena Allah dan RasulNya…
Lihatlah daun kering itu....
ia jatuh luruh, lalu tersapu debu.
Apakah dia kalah?
Ah, bukan.
Dia tahu kini saatnya ia pergi,
dia sadar tempatnya harus tergantikan,
dan dia rela harus terpinggirkan.
Lihat juga pohon itu…
Ia akan tetap tegak tanpanya,
bahkan semakin elok dengan hijaunya…
Jika kepergian itu memberi kesempatan daun-daun muda bermunculan, mengapa harus tertahan? Jika pengorbanan itu mampu mengokohkan batang dengan helaiannya yang baru, mengapa harus memaksakan diri untuk tetap tinggal?
Dan kadangkala… aku serupa daun kering itu…
Sayang....Kau tahu?
bahagiaku adalah ketika melihat elokmu, sekalipun aku harus berlalu…
Sungguh indah sebuah pengorbanan,
walaupun harus terluka…
walaupun harus terjatuh...
Alga Biru dalam jejak hatiku
walaupun harus terluka…
walaupun harus terjatuh...
akan indah jika pengorbanan karena Allah dan RasulNya…
Lihatlah daun kering itu....
ia jatuh luruh, lalu tersapu debu.
Apakah dia kalah?
Ah, bukan.
Dia tahu kini saatnya ia pergi,
dia sadar tempatnya harus tergantikan,
dan dia rela harus terpinggirkan.
Lihat juga pohon itu…
Ia akan tetap tegak tanpanya,
bahkan semakin elok dengan hijaunya…
Jika kepergian itu memberi kesempatan daun-daun muda bermunculan, mengapa harus tertahan? Jika pengorbanan itu mampu mengokohkan batang dengan helaiannya yang baru, mengapa harus memaksakan diri untuk tetap tinggal?
Dan kadangkala… aku serupa daun kering itu…
Sayang....Kau tahu?
bahagiaku adalah ketika melihat elokmu, sekalipun aku harus berlalu…
Sungguh indah sebuah pengorbanan,
walaupun harus terluka…
walaupun harus terjatuh...
Alga Biru dalam jejak hatiku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar